BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Didalam
berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha
yang dijalankanya. Diantaranya aspek modal, oengelolaan, maupun pemasaran.
Modal bisa didapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kiya punya
sendiri atau dengan pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu kemitraan
atau hubungan social yang baik dalam berwirausaha. Karena itulah penulis
menguraikan pembahasan ini dalam bentuk makalah mengenaibagaiman mengelola
usaha sendiri yang dijalani atau mendatangi konsumen sendiri.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa maksud dari manajemen?
2.
Sebutkan struktur organisasi?
3.
Apa perbedaan organisasi formal dan informal?
C.
Tujuan
1.
Agar dapat mengetahui apa itu organisasi dan manajemen.
2.
Supaya dalam menjalankan usaha sesuai dengan ilmu manajemen dan
organisasi.
3.
Agar tidak terjadi kesalah fahaman dalam memanajemenkan usahanya
sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan
memanfatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan perusahaan harus memperhatikan secara
optimal terhadap kepentingannya yang menyangkut kepentingan konsumen, penanaman
modal, karyawan, pemerintah, masyarakat, dan supplier.[1]
Manajemen meupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang
pemimpin karena dia menjabat sebagai
menejer untuk mengelola input menjadi output melalui proses manajemen.
Kegiatan peranan yang harus
dilakukan seorang manajer akan selalu dan selau ada disetiap jenjang manajemen
dalam struktur organisasi baik diposisi manajer puncak, madya, lini.
Perbedaannya hanyalah terletak pada wewenang dalam mengambil keputusan dimana
semakin keras seseorang dalam kedudukannya pada posisi organisasi maka semakin
besar kewenangannya dalam mengambil keputusan.[2]
B.
Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan
perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang
pemimpin dengan organisasi yang tercipta diperusahaan tergantung pada
organisasi terutama struktur organisasi yang dianut. Organisasi menurut para
ahli ,diantaranya:[3]
1.
Organisasi menurut stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
orang-orang dibawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.
2.
Organisasi menurut james d money
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
Secara umum organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai
tujuan perusahaan untuk melalui pelaksanaan fungsi0fungsi manajemen yang
dilakukan seorang pemimpin dengan organisasi yang tercipta diperusahaannya
tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi yang dianut.[4]
C.
Penetapan Misi Dan Tujuan Organisasi
Seharusnya sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih
dahulu harus menetapkan misi atau maksud organisasi.
1.
Penetapan Misi
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud
organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang
membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.[5]
2.
Tujuan Organisasi
Penentuan tujuan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang
wirausaha, bahwa tujuan organisasi merupakan kondisi yang akan dicapai dimasa
yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Kadang kita tidak
dapat secara tegas membedakan tujuan dan sasaran dalam organisasi usaha yang
kita rintis. Beberapa penulis membedakan arti tujuan dan sasaran.
Tujuan mempunyai pengertian yang lebih luas, sedangkan sasaran adalah
lebih khusus.[6]
D.
Jenis-Jenis Perencanaan
Yang
mana aktivitas Perencanaan di bagi menjadi dua, diantaranya, yaitu :
1. Perencanaan
strategis
Perencanaan
Strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi
secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total
dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalan jangka panjang untuk mencapai
tujuan organisasi. Jangka panjang sebagai periode waktu antara 3 sampai 5 tahun
kedepan. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa
yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun 3 sampai 5 tahun
mendatang.[7]
Wirausahwan
mungkin mempunyai masalah dalam mencoba untuk memutuskan dengan tepat seberapa
jauh mereka sebaiknya memperluas perencanaan strategis bagi masa depan. Sebagai
aturan umum, mereka sebaiknya mengikuti prinsip komitmen, yaitu prinsip yang
menyatakan bahwa wirausahawan hendaknya melibatkan penggunaan dana bagi
perencanaan, hanya jika mereka bisa mengantisipasinya, masa depan yang bisa di
prediksikan suatu hasil dari pengeluaran perencanaan sebagai hasil analisa
perencanaan panjang secara realities. Biaya perencanaan adalah investasi yang
bisa diantisipasi.[8]
Strategi
didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang di kembangkan untuk
mencapai tujuan organisasional jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari
perencanaan strategis. Strategis organisasi hendaknya mempunyai suatu
strategis, akan tetapi agar strategi bisa berdaya guna harus konsisten
dengan tujuan organisasional.[9]
Manajemen
Strategis di definisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat
organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat pula. Strategi
yang tepat guna adalah strategi yang paling sesuai bagi kebutuhan organisasi
pada saat tertentu. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat
langkah yang berurutan dan kontinyu:[10]
- Perumusan strategi
- Implementasi strategi
- Pengukuran hasil strategi
- Evaluasi strategi
2. Perencanaan
Taktis
Perencanaan
Taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai
bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu
kedepan yang berkisar satu tahun. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis
untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi
untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.[11]
Wirausahawan
memerlukan baik perencanaan strategis maupun perencanaan taktis, tetapi kedua
program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan.
Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam
jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yang
ditentukan dengan perencanaan strategis.[12]
E.
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelola. Sedangkan Unsur-unsur struktur
organisasi terdiri atas, yang diantaranya ialah:[13]
1.
Spesialisasi
kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja
dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi
satuansatuan kerja (departementalisasi).
2.
Standardisasi
kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3.
Koordinasi
kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi
satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4.
Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan lokasi (letak)
kekuasaan pembuatan keputusan.
5.
Ukuran
satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bentuk-bentuk
Bagan Organisasi menurut Henry G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan
organisasi, yaitu:[14]
1.
Bentuk pyramid merupakan
bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas dan mudah
dimengerti.
2.
Bentuk vertical merupakan
bentuk vertical agak menyerupai bentuk pyramid, yaitu dalam pelimpahan
kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertical berwujud tegak sepenugnya.
3.
Bentuk horizontal merupakan
bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang dan tanggung jawab
digambarkan dari kiri ke kanan.
4.
Bentuk lingkaran merupakan bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan
jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang
BAB III PENUTUP
Berdasarkan
pemaparan makalah diatas yang dapat kami simpulkan dari materinya , adalah:
1.
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan
memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan bersama harus memperhatikan secara
optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen,
peranan modal, karyawan, pemerintah, masyarakat, dan supplier.
2.
Sedangkan strukyur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan
pada komponen organisasi yaitu:
a.
Intraksi kemanusiaan
b.
Kegiatan yang teratrah ke tujuan
c.
Struktur
3.
Pola organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal
dan informal. Organisasi formal yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan
tertentu tertentu yang disadari pula dengan menggunakan system tugas, hubungan
wewenang, tanggung jawab maupun pertanggungjawaban dirancang oleh manajer.
Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya antar
pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada
hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan
bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Certo, Samuel, Managemen
Of Organizations And Human Resources, Jakarta: Pt. Persada Pers, 1985.
Drucer, Peter, Inovasi Dan Kewiraswataan Praktik Dan
Dasar-Dasar, Jakarta: Erlangga, 1991.
Wiratmo, Masykur,
Pengantar Kewiraswataan, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995.
[1] Samuel Certo, Managemen Of Organizations And Human Resources,
(Jakarta: Pt. Persada Pers, 1985), Hlm. 88
[2] Ibid.,
Hlm. 89
[3] Ibid.,
Hlm. 90-91
[4] Ibid.,
Hlm. 93
[5]
Peter Drucer, Inovasi Dan Kewiraswataan Praktik Dan Dasar-Dasar, (Jakarta:
Erlangga, 1991), Hlm. 101
[6] Ibid.,
Hlm. 102
[7] Ibid.,
Hlm. 102
[8] Ibid.,
[9] Ibid.,
Hlm. 103
[10] Ibid.,
[11] Ibid.,
Hlm. 103
[12] Ibid.,
Hlm. 104
[13] Masykur Wiratmo, Pengantar Kewiraswataan, (Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta, 1995), Hlm. 45-46
[14] Ibid.,
Hlm. 46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar