MAKALAH
PERSAINGAN,
MACAM PESAINGAN, STRATEGI, ANALISIS SWOT
Dosen
Pengampu: Harto, M.M

Disusun oleh:
Abi Wisnu Ubaidilah : 15130001
Lailatus
Sholehah : 15130042
Pada
materi kuliah Manajemen Pemasaran fakultas syari’ah prodi perbankan syarri’ah
(PBS) SI Kelas 3D

KATA PENGANTAR
Assalamualalaikum wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka kita
telah menyelesaikan sebuah karya tulis ini tepat waktu. Berikut ini penulis
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul PERSAINGAN, MACAM PESAINGAN, STRATEGI,
ANALISIS SWOT.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih
dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
hormat dan terima kasih.
Wassalammu’alaikum wr. Wb
|
Metro,
2016
Penyusun
Kelompok 5
|
DEFINISI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang
paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan
menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi
efisiensinya. Menjadi sangatlah penting untuk mempelajari tentang corak
kegiatan Firma dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan
persaingan sempurna dapat dijadikan landasan didalam membuat perbandingan
dengan berbagai jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu, analisis ke atas
pasar persaingan sempurna adalah untuk menentukan harga dan produksi didalam
usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimal.
Untuk itu, Pasar Persaingan Sempurna dapat didefinisikan
atau diartikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tersebut tidak
dapat mempengaruhi keadaan yang sedang terjadi di pasar.
II.2 KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
1.
Firma adalah pengambil harga (PRICE TAKER)
Pengambil harga atau price taker
berarti suatu firma tidak dapat menentukan ataupun merubah harga pasar. Apapun
yang dilakukannya didalam firma, tidak akan menimbulkan perubahan keatas harga
pasar yang berlaku. Karena harga pasar ditentukan oleh adanya interaksi antara
keseluruhan produsen dan pembeli.
2.
Setiap firma mudah keluar atau masuk (FREE ENTRY & EXIT)
Tidak adanya sebuah hambatan bagi
sebuah firma atau perusahaan untuk masuk dan keluar menjalankan industrinya
tersebut, dikarenakan faktor mobilitas produksi yang tidak terbatas serta tidak
adanya biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi tersebut.
3.
Menghasilkan barang yang serupa (HOMOGENEOUS PRODUCT)
Barang yang dihasilkan berbagai
firma tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Karena barang yang dihasilkannya adalah
sama ataupun serupa. Barang seperti ini dinamakan barang identicial atau
homogeneus.
4.
Terdapat banyak firma dipasar dengan output relatif kecil
(SMALL OUTPUT)
Perusahaan dalam industri dianggap berproduksi
efisien (biaya rata-rata rendah), kendati demikian jumlah output yang
dihasilkan-pun relatif kecil. Sifat inilah yang menyebabkan firma tidak
memiliki kekuasaan untuk merubah suatu harga. Sifat ini meliputi : Jumlah firma
yang sangat banyak di pasar, dan masing-masing firma relatif kecil
keberadaannya jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah firma.
5.
Pengetahuan sempurna mengenai pasar
(PRODUCT KNOWLEDGE MARKET)
Dalam pasar persaingan sempurna,
dimisalkan bahwa jumlah pembeli sangatlah banyak. Namun dimisalkan pula bahwa
masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai
keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui adanya perubahan ke atas harga
tersebut.
II.3 PERMINTAAN DAN PENERIMAAN
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Jumlah output yang diproduksi
perusahaan agar mencapai laba maksimal terjadi pada saat MR = MC. Ekstrim
pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect market
competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap
perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah
perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).
Kondisi ekstrim tersebut jarang
sekali terjadi, umumnya dua kondisis peralihan antara ekstrim persaingan sempurna
dan monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing –
masing mempunyai daya monopoli (terbatas), disebut persaingan monopolistik
(monopolistic competition). Kondisi kedua adalah dalam pasar hanya ada beberapa
produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli dikenal
sebagai oligopoli (oligopoly).
PERMINTAAN
o Diagram 8.1.a | Tingkat harga dalam
pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
o Diagram 8.1.b | Jumlah output
perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun
yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
PENERIMAAN
o Diagram 8.2.a | Kurva permintaan (D)
= kurva penerimaan rata – rata (AR) = kurva penerimaan marjinal (MR) = harga
(P).
o Diagram 8.2.b | Kurva penerimaaan
total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
mulai dari titik (0,0).
II.4 KESEIMBANGAN
PERUSAHAAN JANGKA PENDEK
a)
Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak apabila biaya variable
(VC) = penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata – rata (AVC) = Harga.
b)
Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba
maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).
o Diagram 8.3 | Menunjukkan bahwa
kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q *.
o Diagram 8.4 | Kondisi impas terjadi
bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol.
o Diagram 8.5 | Menunjukkan bahwa pada
saat MR = MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga
kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum.
II.5
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN JANGKA PANJANG
a)
Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang paling optimal.
b)
Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat menganti barang modal
yang digunakan dalam produksi.
c)
Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol, yaitu
tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian sama.
d)
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.
o Diagram 8.6.a | Menunjukkan
keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga
P0 dan jumlah output Q = 0.
o Diagram 8.6.b | Jika ada perusahaan
yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC
dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik
KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK
o Diagram 8.7.a | Menunjukkan jika
harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada
penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang
paling rendah (AVC berpotongan dengan MC).
o Diagram 8.7.b | Dalam pasar
persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva
AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek.
KURVA PENAWARAN JANGKA PANJANG
1.
Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan penggunaan faktor produksi karena masuknya
perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga faktor produksi . Diagram 8.8.a dan
8.8.b menunjukkan bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1
bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2 .
2.
Industri Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga
faktor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran
titik keseimbangan.
o Diagram 8.9.a | Struktur biaya
sebelum masuknya perusahaan lain.
o Diagram 8.9.b | Struktur biaya
setelah masuknya perusahaan lain.
o Diagram 8.9.c | Menunjukkan
peningkatan permintaan (D1 – D2).
3.
Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam industri
justru menurunkan harga faktor produksi karena efisiensi skala besar (large
scale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke
Diagram 8.10.b).
o Diagram 8.10.c | Meningkatnya
permintaan (D1 – D2) menaikkan harga jual ke P2
yang mengundang masuknya perusahaan lain.
II.7
KEMUNGKINAN POSISI PERUSAHAAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Walaupun
dimisalkan bahwa setiap firma akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tidak
berarti bahwa setiap firma akan selalu mendapat keuntungan dalam kegiatannya.
Dalam jangka pendek terdapat 3 kemungkinan dalam corak keuntungan firma,
diantaranya :
i.
Mendapat untung luar biasa atau untung biasa ( untung melebihi normal ).
ii.
Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar ongkos berubah.
iii.
Dalam keadaan menutup atau membubarkan firma.
KEUNTUNGAN
NORMAL / MELEBIHI NORMAL
Firma
akan mendapat untung luar biasa apabila harga lebih tinggi dari pada ongkos
rata-rata yang paling minimum. Jadi apabila harga adalah P0 perusahaan
akan mendapat keuntungan luar biasa. Keuntungan ini dicapai dalam waktu jumlah
produksi adalah Qo dan besarnya keuntungan luar biasa tersebut
adalah AEP0B . Keuntungan seperti ini hanya akan berlaku dalam
jangka pendek. Dalam jangka panjang adanya keuntungan tersebut akan menarik
pemasukan perusahaan – perusahaan baru. Maka penawaran barang akan bertambah
dan ini menimbulkan akibat penurunan harga sehingga akhirnya keuntungan luar
biasa tersebut tidak terwujud kembali.
Suatu
perusahaan dinyatakan memperoleh keuntungan normal apabila hasil penjualannya =
ongkos total.
Dalam ongkos total termasuk ongkos eksplisit dan ongkos tersembunyi. Firma
dikatakan memperoleh untung normal apabila harga pada P1 . Pada
harga ini MC dipotong oleh MR1 pada titik E1 , dan titik
E1 tersebut adalah titik singgung garis d1 = AR1
= MR1 dengan kurva AC. Karena AC = AR1 , (ongkos total
rata-rata = hasil penjualan rata-rata) maka ongkos total adalah sama dengan
hasil penjualan total.
KERUGIAN
TETAPI DAPAT
MEMBAYAR
SEBAGIAN ONGKOS TETAP
Harga
menjadi lebih rendah dari ongkos total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari
ongkos berubah rata-rata. Dalam keadaan yang seperti ini firma akan meneruskan
usahanya, karena kalau tidak ia akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi,
yaitu sebanyak ongkos tetap yang dikeluarkannya. Dalam meneruskan kegiatannya
firma akan menghasilkan produksi sampai kepada tingkat dimana MC = MR, karena
tingkat ini akan meminimumkan kerugian yang akan dideritanya. Kesamaan
diantaranya MC dan MR dicapai dititik E. Dengan demikian produksi yang harus
dicapai perusahaan supaya kerugiannya minimum ialah sebanyak OQAB dan hasil penjualannya
adalah sebanyak OQEP. Dengan demikian kekurangan minimumnya ialah PEAB.
FIRMA
MENUTUP USAHANYA
Firma
dalam keadaan akan menutup usahanya. Keadaan yang seperti ini biasanya akan
berlaku apabila hasil penjualan hanyalah sebesar atau kurang dari ongkos
berubah. Dalam gambar ia ditunjukkan oleh keadaan dimana garis d = AR = MR
menyinggung kurva AVC dan garis d1 = AR1 = MR1
yang berada dibawah AVC. Saat menghadap keadaan seperti ini, tidak ada gunanya
bagi firma untuk meneruskan kegiatan memproduksi. Walaupun firma menghasilkan
barang, ia sama sekali tidak dapat memperoleh pendapatan untuk menutupi ongkos
tetap yang telah dikeluarkannya. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa firma
itu dengan serta merta membubarkan usahanya. Didalam jangka pendek dimisalkan
firma tidak mempunyai waktu untuk membubarkan kegiatannya, yaitu ia tidak dapat
menjual harta-harta yang dimilikinya. Dengan demikian firma dianggap baru
berada pada tingkat menghentikan kegiatan memproduksinya, dan belum pada
tingkat membubarkan firma dan menghentikan industri tersebut.
II.8
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
KELEBIHAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1.
Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual
yang banyak, maka produsen akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barnag
yang dijualanya.
2.
Tidak memerlukan iklan. Dengan sifat homogen di pasar persaingan sempurna, maka
pemasangan iklan sama sekali tidak dibutuhkan karena jenis barang yang di perjual-belikan
sama.
3.
Pembeli dan penjual bebas bertindak. Produsen dan konsumen memiliki kebebasan
dalam keluar masuk pasar. Bagi produsen yang memiliki modal untuk menjual
produknya dapat memasuki pasar. Bagi produsen yang merasa rugi dapat segera
keluar dari pasar. Dan konsumen memiliki kebebasan untuk membeli barang di
pasar kapanpun.
4.
Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli. Harga di pasar
persaingan sempurna ditentukan oleh hasil transaksi tawar-menawar di pasar.
PERSAINGAN
SEMPURNA
MEMAKSIMUMKAN
EFISIENSI SUMBER DAYA
Sumber-sumber
daya dapat dikatakan efisien apabila :
i.
Seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan
ii.
Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak
terdapat corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran
masyarakat.
EFISIENSI
PRODUKTIF
Untuk
mencapai efisiensi produktif, harus dipenuhi 2 syarat ;
1.
Untuk setiap tingkat produksi ongkos yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah
gabungan pada ongkos yang paling sedikit.
2.
Industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada ongkos
rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang
paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat
dan ongkos produksinya pada tingkat yang optimal.
EFISIENSI
ALOKATIF
Untuk
melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat alokasi
sumber daya tersebut telah mencapai tingkat yang maksimum atau belum, apabila
dipenuhi syarat : harga setiap barang sama dengan ongkos marginal untuk
memproduksikan barang tersebut , berarti untuk setiap kegiatan ekonomi,
produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga = ongkos
marginal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian
akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
KELEMAHAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1.
PERSAINGAN SEMPURNA TIDAK MENDORONG INOVASI
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi tidak dapat
dicontoh dengan mudah oleh firma lain. Sebagai akibatnya suatu firma tidak
dapat memperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik
memproduksi yang lebih baik. Dalam waktu yang singkat firma-firma lain akan
dapat mencontoh teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab
itu, keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, karena
walaupun pada mulanya sesuatu firma dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan
ongkos, firma-firma lain dalam waktu yang singkat juga dapat berbuat demikian.
Ketidak-kekalan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan
inovasi.
2. PERSAINGAN
SEMPURNA ADA KALANYA MENIMBULKAN ONGKOS SOSIAL
Di dalam menilai efisiensi firma yang diperhatikan adalah
cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut
firma-firma penggunaannya mungkin sangat efisien, tetapi ditinjau dari sudut
kepentingan masyarakat ada kalanya ia merugikan. Contohnya kegiatan yang
efisien tersebut menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius , maka ongkos
sosial dari kegiatan tersebut akan sangat tinggi.
3.
MEMBATASI PILIHAN KONSUMEN
Karena barang yang dihasilkan firma merupakan 100% sama atau
serupa, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang
akan dikonsumsinya tersebut. Maka akan terdapat beragam variasi dan pilihan
kepada konsumen. Pilihan yang lebih lengkap menyebabkan kepuasan yang akan
mereka dapatkan lebih komplit dari pada jenis barang yang tersedia secara
serupa.
4. ONGKOS PRODUKSI DALAM PERSAINGAN
SEMPURNA MUNGKIN LEBIH TINGGI
Di dalam mengatakan ongkos produksi dalam pasar persaingan
sempurna adalah yang paling minimum, tersirat pemisalan bahwa ongkos produksi
tersebut juga mungkin tidak akan berbeda. Firma-firma dalam bentuk pasar
lainnya, mungkin dapat mengurangi ongkos produksi sebagai akibat menikmati
skala ekonomis, perkembangan teknologi dan inovasi.
5. EFISIENSI PENGGUNAAN
SUMBER-SUMBER DAYA TIDAK SELALU MERATAKAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu
pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan
menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Hal ini berarti distribusi
pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang
efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber
daya akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan atas.
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
o
Pasar
Persaingan Sempurna didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli
tersebut tidak dapat mempengaruhi keadaan yang sedang / akan terjadi di pasar.
o
Pembelajaran
akan corak kegiatan Firma dalam persaingan sempurna, Pengetahuan mengenai
keadaan persaingan sempurna serta analisis ke atas pasar dapat dijadikan
landasan didalam membuat perbandingan dengan berbagai jenis struktur pasar
lainnya dalam upaya mencari keuntungan yang maksimal.
o
Karakteristik
dalam Pasar Persaingan Sempurna diantaranya : (1) Firma merupakan pengambil
harga ; (2) Setiap firma memiliki kemudahan akses untuk masuk dan keluar ; (3)
Menghasilkan barang/produk yang serupa ; (4) Terdapat banyak firma dengan
output relative kecil ; (5) Pengetahuan sempurna pembeli mengenai pasar.
o
Didalam
menganalisis usaha sesuatu firma dan untuk memaksimumkan sebuah keuntungan,
terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan : (1) Ongkos produksi yang dikeluarkan
firma, (2) Hasil penjualan dan barang yang dihasilkan firma saat itu.
o
Kurva permintaan
dd bersifat elastis sempurna karena 2 alasan. Yang pertama, hasil produksi
perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi
firma-firma lain dalam industri itu. Alasan kedua, karena produksi firma
tersebut adalah sebagian kecil, firma tersebut dapat menjual seluruh
produksinya pada harga yang murah.
o
Kurva
permintaan pada dasarnya bertujuan untuk menjelaskan tentang jumlah permintaan
keatas sesuatu barang pada berbagai tingkat harga dan menunjukan pula hasil
penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya.
o
Seluruh
jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang
diproduksinya dinamakan hasil penjualan total (TR = Total Revenue) . Dalam
persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya
jumlah barang yang dijual oleh perusahaan.
o
Ongkos
Marginal (MC) adalah pertambahan ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh
pertambahan 1 unit produksi. Sedangkan Hasil Penjualan Marginal (MR) merupakan
pertambahan pendapatan firma sebagai akibat pertambahan 1 unit jumlah
penjualan. Dengan demikian apabila MR > MC jumlah keuntungan akan bertambah,
dan apabila MR < MC maka jumlah keuntungan akan berkurang. Ini berarti
keuntungan maksimum akan dicapai firma apabila MR = MC.
o
Di dalam
jangka pendek, pemaksimuman keuntungan diterangkan dalam dua cara : (1) Dengan
menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan ongkos total.
Keuntungan adalah perbedaan di antara hasil penjualan total yang diperoleh
dengan ongkos total yang dikeluarkan ; (2) Dengan menggunakan bantuan kurva
ongkos rata-rata dan ongkos marginal di satu pihak, dan hasil penjualan
rata-rata dan hasil penjualan marginal di lain pihak. Pemaksimuman keuntungan
dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan
ongkos marginal (MC = MR).
o
Grafik
pemaksimuman keuntungan jangka pendek ditunjukkan dengan menggunakan 2 cara :
(1) Dengan grafik yang menggambarkan ongkos total dan hasil penjualan total ;
(2) Dengan grafik yang menunjukkan ongkos marginal dan hasil penjualan
marginal.
o
Walaupun
dimisalkan bahwa setiap firma akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan,
tidak berarti bahwa setiap firma akan selalu mendapat keuntungan dalam
kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat 3 kemungkinan dalam corak keuntungan
firma, yaitu : (1) Mendapat untung luar biasa atau untung biasa ; (2) Mengalami
kerugian tetapi masih dapat membayar ongkos berubah ; (3) Dalam keadaan menutup
/ dibubarkan.
o
Kurva
penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga sesuatu
barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Kurva ini berisi
mengenai kurva AVC dan kurva ongkos marginal (MC). Kurva MC firma tersebut
mempunyai sifat yang sama dengan kurva penawaran, yaitu ia menggambarkan
bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi (barang ditawarkan) firma
tersebut.
o
Dalam
jangka panjang firma dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu
yang tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek. Firma dapat menambah
faktor-faktor produksi yang didalam jangka pendek dengan jumlah yang tetap.
Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan ongkos tetap,
semuanya merupakan ongkos berubah.
o
Diperlukan
kegiatan menganalisis yang bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian yang
berlaku akan menimbulkan perubahan dalam keadaan di pasar. Hal yang di
perhatikan diantaranya : (1) Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah ;
(2) Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang.
o
Berdasarkan
kepada sifat perubahan ongkos produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran
industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan menjadi 3 bentuk,
yaitu yang dipengaruhi ongkos produksi yang bersifat : (1) Ongkos tetap ; (2)
Ongkos yang semakin naik ; (3) Ongkos yang semakin berkurang.
o
Beberapa
kebaikan atau kelebihan dalam Pasar Persaingan Sempurna ini diantaranya : (1)
Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi sumber daya secara produktif dan
alokatif ; (2) Persaingan sempurna memberikan kebebasan untuk bertindak dan
memilih.
o
Beberapa
keburukan atau kelemahan dalam Pasar Persaingan Sempurna ini diantaranya : (1)
Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi ; (2) Persaingan sempurna ada
kalanya akan menimbulkan ongkos sosial ; (3) Akan membatasi pilihan konsumen ;
(4) Ongkos produksi mungkin akan lebih tinggi ; (5) Efisiensi penggunaan
sumber-sumber daya tidak selalu meratakan distribusi pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar