Minggu, 04 Juni 2017

PERSAINGAN, MACAM PESAINGAN, STRATEGI, ANALISIS SWOT



MAKALAH

PERSAINGAN, MACAM PESAINGAN, STRATEGI, ANALISIS SWOT

Dosen Pengampu: Harto, M.M




Disusun oleh:

Abi Wisnu Ubaidilah            : 15130001       
                                    Lailatus Sholehah                  : 15130042

Pada materi kuliah Manajemen Pemasaran fakultas syari’ah prodi perbankan syarri’ah (PBS) SI Kelas 3D


INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU) METRO LAMPUNG Tahun 2016




KATA PENGANTAR

Assalamualalaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka kita telah menyelesaikan sebuah karya tulis ini tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul PERSAINGAN, MACAM PESAINGAN, STRATEGI, ANALISIS SWOT.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa hormat dan terima kasih.

Wassalammu’alaikum wr. Wb













                        Metro, 2016
Penyusun


Kelompok 5
DEFINISI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Menjadi sangatlah penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan Firma dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan didalam membuat perbandingan dengan berbagai jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu, analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah untuk menentukan harga dan produksi didalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimal.
Untuk itu, Pasar Persaingan Sempurna dapat didefinisikan atau diartikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tersebut tidak dapat mempengaruhi keadaan yang sedang terjadi di pasar.

II.2    KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1.             Firma adalah pengambil harga (PRICE TAKER)
Pengambil harga atau price taker berarti suatu firma tidak dapat menentukan ataupun merubah harga pasar. Apapun yang dilakukannya didalam firma, tidak akan menimbulkan perubahan keatas harga pasar yang berlaku. Karena harga pasar ditentukan oleh adanya interaksi antara keseluruhan produsen dan pembeli.
2.             Setiap firma mudah keluar atau masuk (FREE ENTRY & EXIT)
Tidak adanya sebuah hambatan bagi sebuah firma atau perusahaan untuk masuk dan keluar menjalankan industrinya tersebut, dikarenakan faktor mobilitas produksi yang tidak terbatas serta tidak adanya biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi tersebut.
3.             Menghasilkan barang yang serupa (HOMOGENEOUS PRODUCT)
Barang yang dihasilkan berbagai firma tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Karena barang yang dihasilkannya adalah sama ataupun serupa. Barang seperti ini dinamakan barang identicial atau homogeneus.
4.             Terdapat banyak firma dipasar dengan output relatif kecil
(SMALL OUTPUT)
Perusahaan dalam industri dianggap berproduksi efisien (biaya rata-rata rendah), kendati demikian jumlah output yang dihasilkan-pun relatif kecil. Sifat inilah yang menyebabkan firma tidak memiliki kekuasaan untuk merubah suatu harga. Sifat ini meliputi : Jumlah firma yang sangat banyak di pasar, dan masing-masing firma relatif kecil keberadaannya jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah firma.
5.             Pengetahuan sempurna mengenai pasar
(PRODUCT KNOWLEDGE MARKET)
Dalam pasar persaingan sempurna, dimisalkan bahwa jumlah pembeli sangatlah banyak. Namun dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui adanya perubahan ke atas harga tersebut.

II.3    PERMINTAAN DAN PENERIMAAN
          PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal terjadi pada saat MR = MC. Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect market competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).
Kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi, umumnya dua kondisis peralihan antara ekstrim persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing – masing mempunyai daya monopoli (terbatas), disebut persaingan monopolistik (monopolistic competition). Kondisi kedua adalah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli dikenal sebagai oligopoli (oligopoly).

PERMINTAAN
o      Diagram 8.1.a | Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
o          Diagram 8.1.b | Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

PENERIMAAN
o      Diagram 8.2.a | Kurva permintaan (D) = kurva penerimaan rata – rata (AR) = kurva penerimaan marjinal (MR) = harga (P).
o      Diagram 8.2.b | Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut  kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).


II.4    KESEIMBANGAN PERUSAHAAN JANGKA PENDEK
a)             Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak apabila biaya variable (VC) = penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata – rata (AVC) = Harga.
b)            Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).

o      Diagram 8.3 | Menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q *.
o      Diagram 8.4 | Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol.
o      Diagram 8.5 | Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum.
II.5    KESEIMBANGAN PERUSAHAAN JANGKA PANJANG
a)             Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
b)            Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat menganti barang modal yang digunakan dalam produksi.
c)             Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol, yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian sama.
d)            Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.

o      Diagram 8.6.a | Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q = 0.
o      Diagram 8.6.b | Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik
KURVA PENAWARAN JANGKA PENDEK
o      Diagram 8.7.a | Menunjukkan jika harga di bawah P0,  perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC).
o      Diagram 8.7.b | Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek.
  
KURVA PENAWARAN JANGKA PANJANG
1.             Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan penggunaan faktor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga faktor produksi . Diagram 8.8.a dan 8.8.b menunjukkan bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2 .
 
  
2.             Industri Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga faktor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.
o      Diagram 8.9.a | Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
o      Diagram 8.9.b | Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
o      Diagram 8.9.c | Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).

3.             Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam industri justru menurunkan harga faktor produksi karena efisiensi skala besar (large scale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram 8.10.b).
o      Diagram 8.10.c | Meningkatnya permintaan (D1 – D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.

II.7    KEMUNGKINAN POSISI PERUSAHAAN
          PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Walaupun dimisalkan bahwa setiap firma akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tidak berarti bahwa setiap firma akan selalu mendapat keuntungan dalam kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat 3 kemungkinan dalam corak keuntungan firma, diantaranya :
i.       Mendapat untung luar biasa atau untung biasa ( untung melebihi normal ).
ii.      Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar ongkos berubah.
iii.     Dalam keadaan menutup atau membubarkan firma.

KEUNTUNGAN NORMAL / MELEBIHI NORMAL
Firma akan mendapat untung luar biasa apabila harga lebih tinggi dari pada ongkos rata-rata yang paling minimum. Jadi apabila harga adalah Pperusahaan akan mendapat keuntungan luar biasa. Keuntungan ini dicapai dalam waktu jumlah produksi adalah Qo dan besarnya keuntungan luar biasa tersebut adalah AEP0B . Keuntungan seperti ini hanya akan berlaku dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang adanya keuntungan tersebut akan menarik pemasukan perusahaan – perusahaan baru. Maka penawaran barang akan bertambah dan ini menimbulkan akibat penurunan harga sehingga akhirnya keuntungan luar biasa tersebut tidak terwujud kembali.
Suatu perusahaan dinyatakan memperoleh keuntungan normal apabila hasil penjualannya = ongkos total. Dalam ongkos total termasuk ongkos eksplisit dan ongkos tersembunyi. Firma dikatakan memperoleh untung normal apabila harga pada P1 . Pada harga ini MC dipotong oleh MR1 pada titik E1 , dan titik E1 tersebut adalah titik singgung garis d1 = AR1 = MR1 dengan kurva AC. Karena AC = AR1 , (ongkos total rata-rata = hasil penjualan rata-rata) maka ongkos total adalah sama dengan hasil penjualan total.

KERUGIAN TETAPI DAPAT
MEMBAYAR SEBAGIAN ONGKOS TETAP
Harga menjadi lebih rendah dari ongkos total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari ongkos berubah rata-rata. Dalam keadaan yang seperti ini firma akan meneruskan usahanya, karena kalau tidak ia akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, yaitu sebanyak ongkos tetap yang dikeluarkannya. Dalam meneruskan kegiatannya firma akan menghasilkan produksi sampai kepada tingkat dimana MC = MR, karena tingkat ini akan meminimumkan kerugian yang akan dideritanya. Kesamaan diantaranya MC dan MR dicapai dititik E. Dengan demikian produksi yang harus dicapai perusahaan supaya kerugiannya minimum ialah sebanyak OQAB dan hasil penjualannya adalah sebanyak OQEP. Dengan demikian kekurangan minimumnya ialah PEAB.
  
FIRMA MENUTUP USAHANYA
Firma dalam keadaan akan menutup usahanya. Keadaan yang seperti ini biasanya akan berlaku apabila hasil penjualan hanyalah sebesar atau kurang dari ongkos berubah. Dalam gambar ia ditunjukkan oleh keadaan dimana garis d = AR = MR menyinggung kurva AVC dan garis d= AR1 = MR1 yang berada dibawah AVC. Saat menghadap keadaan seperti ini, tidak ada gunanya bagi firma untuk meneruskan kegiatan memproduksi. Walaupun firma menghasilkan barang, ia sama sekali tidak dapat memperoleh pendapatan untuk menutupi ongkos tetap yang telah dikeluarkannya. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa firma itu dengan serta merta membubarkan usahanya. Didalam jangka pendek dimisalkan firma tidak mempunyai waktu untuk membubarkan kegiatannya, yaitu ia tidak dapat menjual harta-harta yang dimilikinya. Dengan demikian firma dianggap baru berada pada tingkat menghentikan kegiatan memproduksinya, dan belum pada tingkat membubarkan firma dan menghentikan industri tersebut.


II.8    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
          PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

KELEBIHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1.             Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual yang banyak, maka produsen akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barnag yang dijualanya.
2.             Tidak memerlukan iklan. Dengan sifat homogen di pasar persaingan sempurna, maka pemasangan iklan sama sekali tidak dibutuhkan karena jenis barang yang di perjual-belikan sama.
3.             Pembeli dan penjual bebas bertindak. Produsen dan konsumen memiliki kebebasan dalam keluar masuk pasar. Bagi produsen yang memiliki modal untuk menjual produknya dapat memasuki pasar. Bagi produsen yang merasa rugi dapat segera keluar dari pasar. Dan konsumen memiliki kebebasan untuk membeli barang di pasar kapanpun.
4.             Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli. Harga di pasar persaingan sempurna ditentukan oleh hasil transaksi tawar-menawar di pasar.
  
PERSAINGAN SEMPURNA
MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI SUMBER DAYA
Sumber-sumber daya dapat dikatakan efisien apabila :
                                       i.              Seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan
             ii.             Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat.
 EFISIENSI PRODUKTIF
Untuk mencapai efisiensi produktif, harus dipenuhi 2 syarat ;
1.             Untuk setiap tingkat produksi ongkos yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan pada ongkos yang paling sedikit.
2.             Industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada ongkos rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat dan ongkos produksinya pada tingkat yang optimal.
EFISIENSI ALOKATIF
Untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat alokasi sumber daya tersebut telah mencapai tingkat yang maksimum atau belum, apabila dipenuhi syarat : harga setiap barang sama dengan ongkos marginal untuk memproduksikan barang tersebut , berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga = ongkos marginal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

KELEMAHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
 1.             PERSAINGAN SEMPURNA TIDAK MENDORONG INOVASI
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi tidak dapat dicontoh dengan mudah oleh firma lain. Sebagai akibatnya suatu firma tidak dapat memperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang lebih baik. Dalam waktu yang singkat firma-firma lain akan dapat mencontoh teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itu, keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, karena walaupun pada mulanya sesuatu firma dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan ongkos, firma-firma lain dalam waktu yang singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidak-kekalan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
2.       PERSAINGAN SEMPURNA ADA KALANYA MENIMBULKAN ONGKOS SOSIAL
Di dalam menilai efisiensi firma yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut firma-firma penggunaannya mungkin sangat efisien, tetapi ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat ada kalanya ia merugikan. Contohnya kegiatan yang efisien tersebut menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius , maka ongkos sosial dari kegiatan tersebut akan sangat tinggi. 
3.             MEMBATASI PILIHAN KONSUMEN
Karena barang yang dihasilkan firma merupakan 100% sama atau serupa, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya tersebut. Maka akan terdapat beragam variasi dan pilihan kepada konsumen. Pilihan yang lebih lengkap menyebabkan kepuasan yang akan mereka dapatkan lebih komplit dari pada jenis barang yang tersedia secara serupa.
4.    ONGKOS PRODUKSI DALAM PERSAINGAN SEMPURNA MUNGKIN LEBIH TINGGI
Di dalam mengatakan ongkos produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah yang paling minimum, tersirat pemisalan bahwa ongkos produksi tersebut juga mungkin tidak akan berbeda. Firma-firma dalam bentuk pasar lainnya, mungkin dapat mengurangi ongkos produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomis, perkembangan teknologi dan inovasi.
5.     EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER DAYA TIDAK SELALU MERATAKAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Hal ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan atas.
BAB III PENUTUP
A.   KESIMPULAN
               
o      Pasar Persaingan Sempurna didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tersebut tidak dapat mempengaruhi keadaan yang sedang / akan terjadi di pasar.
o      Pembelajaran akan corak kegiatan Firma dalam persaingan sempurna, Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna serta analisis ke atas pasar dapat dijadikan landasan didalam membuat perbandingan dengan berbagai jenis struktur pasar lainnya dalam upaya mencari keuntungan yang maksimal.
o      Karakteristik dalam Pasar Persaingan Sempurna diantaranya : (1) Firma merupakan pengambil harga ; (2) Setiap firma memiliki kemudahan akses untuk masuk dan keluar ; (3) Menghasilkan barang/produk yang serupa ; (4) Terdapat banyak firma dengan output relative kecil ; (5) Pengetahuan sempurna pembeli mengenai pasar.
o      Didalam menganalisis usaha sesuatu firma dan untuk memaksimumkan sebuah keuntungan, terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan : (1) Ongkos produksi yang dikeluarkan firma, (2) Hasil penjualan dan barang yang dihasilkan firma saat itu.
o      Kurva permintaan dd bersifat elastis sempurna karena 2 alasan. Yang pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi firma-firma lain dalam industri itu. Alasan kedua, karena produksi firma tersebut adalah sebagian kecil, firma tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada harga yang murah.
o      Kurva permintaan pada dasarnya bertujuan untuk menjelaskan tentang jumlah permintaan keatas sesuatu barang pada berbagai tingkat harga dan menunjukan pula hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya.
o      Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya dinamakan hasil penjualan total (TR = Total Revenue) . Dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual oleh perusahaan.
o      Ongkos Marginal (MC) adalah pertambahan ongkos yang dikeluarkan untuk memperoleh pertambahan 1 unit produksi. Sedangkan Hasil Penjualan Marginal (MR) merupakan pertambahan pendapatan firma sebagai akibat pertambahan 1 unit jumlah penjualan. Dengan demikian apabila MR > MC jumlah keuntungan akan bertambah, dan apabila MR < MC maka jumlah keuntungan akan berkurang. Ini berarti keuntungan maksimum akan dicapai firma apabila MR = MC.
o      Di dalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan diterangkan dalam dua cara : (1) Dengan menghitung dan  membandingkan hasil penjualan total dengan ongkos total. Keuntungan adalah perbedaan di antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan ongkos total yang dikeluarkan ; (2) Dengan menggunakan bantuan kurva ongkos rata-rata dan ongkos marginal di satu pihak, dan hasil penjualan rata-rata dan hasil penjualan marginal di lain pihak. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan ongkos marginal (MC = MR).
o      Grafik pemaksimuman keuntungan jangka pendek ditunjukkan dengan menggunakan 2 cara : (1) Dengan grafik yang menggambarkan ongkos total dan hasil penjualan total ; (2) Dengan grafik yang menunjukkan ongkos marginal dan hasil penjualan marginal.
o      Walaupun dimisalkan bahwa setiap firma akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tidak berarti bahwa setiap firma akan selalu mendapat keuntungan dalam kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat 3 kemungkinan dalam corak keuntungan firma, yaitu : (1) Mendapat untung luar biasa atau untung biasa ; (2) Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar ongkos berubah ; (3) Dalam keadaan menutup / dibubarkan.
o      Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Kurva ini berisi mengenai kurva AVC dan kurva ongkos marginal (MC). Kurva MC firma tersebut mempunyai sifat yang sama dengan kurva penawaran, yaitu ia menggambarkan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi (barang ditawarkan) firma tersebut.
o      Dalam jangka panjang firma dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu yang tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek. Firma dapat menambah faktor-faktor produksi yang didalam jangka pendek dengan jumlah yang tetap. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan ongkos tetap, semuanya merupakan ongkos berubah.
o      Diperlukan kegiatan menganalisis yang bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian yang berlaku akan menimbulkan perubahan dalam keadaan di pasar. Hal yang di perhatikan diantaranya : (1) Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah ; (2) Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang.
o      Berdasarkan kepada sifat perubahan ongkos produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu yang dipengaruhi ongkos produksi yang bersifat : (1) Ongkos tetap ; (2) Ongkos yang semakin naik ; (3) Ongkos yang semakin berkurang.
o      Beberapa kebaikan atau kelebihan dalam Pasar Persaingan Sempurna ini diantaranya : (1) Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi sumber daya secara produktif dan alokatif ; (2) Persaingan sempurna memberikan kebebasan untuk bertindak dan memilih.
o      Beberapa keburukan atau kelemahan dalam Pasar Persaingan Sempurna ini diantaranya : (1) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi ; (2) Persaingan sempurna ada kalanya akan menimbulkan ongkos sosial ; (3) Akan membatasi pilihan konsumen ; (4) Ongkos produksi mungkin akan lebih tinggi ; (5) Efisiensi penggunaan sumber-sumber daya tidak selalu meratakan distribusi pendapatan.

               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH MAKALAH IKAN LELE

TUGAS MANDIRI KEWIRAUSAHAAN IKAN LELE Dosen Pengampu: Ambariyani, S.E, M.E.Sy Disusun oleh:     ABI WISNU BAIDIL...