Minggu, 04 Juni 2017

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam setiap negara pasti akan mengalami yang namanya pertumbuhan dan pembangunan di negara yang berkembang. Yang mana pertumbuhan ekonomi memiliki arti yang berbeda dengan pembangunan ekonomi. Dalam membahas mengenai pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi ada baiknya pemakalah akan menjelaskan lebih mendalam dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan ekonomi?
2.      Sebutkan perencanaan dan dalam merumuskan pertumbuhan ekonomi?
3.      Apa masalah pembangunan di negara berkembang?
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Beberapa Konsep Mengenai Pertumbuhan Ekonomi
Dalam materi ini banyak dinyatakan berbagai konsep yang erat hubungannya dengan perkembangan ekonomi suatu negara istilah-istilah seperti pertumbuhan ekonomi (economic growth), pembangunan ekonomi (economic developmen), tingkat kemakmuran atau taraf hidup masyarakat, dan pendapatan perkapita.[1]
1.      Pertumbuhan Ekonomi
Pertumuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan sektor produksi jasa, dan pertambahan produksi barang modal.[2] 
2.      Pembangunan ekonomi
Istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai economic development is growth plus change yang berarti pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Misalnya kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan masalah perataan pendapatan.[3]

3.      Tingkat kemakmuran
Banyak indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat suatu negara. Persentasi penduduk yang menikmati kebutuhan yang relatif penting dalam kehidupan mereka seperti pemilikan rumah, fasilitas untuk memperoleh air minum yang bersih, pemilikan alat hiburan seperti televisi dan radio, fasilitas pendidikan yang mempengaruhi tingkay kemakmuran suatu masyarakat, dan tersedianya pekerjaan yang cukup.[4]
4.      Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita salah satu komponen pendapatan nasional yang selalu dilakukan penghitungannya adalah pendapatan perkapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada waktu tertentu. Nilainya diperoleh dari membagi nilai pendapatan nasional bruto atau pendapatan domestik bruto pada setiah tahun dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut.[5]
B.     Perbandingan Kemakmuran Berbagai Negara
Sebagai ukuran besar untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu negara, data pendapatan perkapita selalu digunakan untuk tujuan yang sama, bagian ini akan menggunakan data tersebut untuk membandingkan tingkat kemakmuran diantara berbagai negara, terutama di negara maju dan berkembang. Terdapat tiga aspek yang harus diketahui:[6]
1.      Perbandingan secara global di antara penduduk dumia di dalam beberapa golongan pendapat.
2.      Perbandingan yang lebih terperinci diantara beberapa negara terpilih di dunia ini.
3.      Perbandingan pendapatan perkapita yang sudah sesuai dengan perbedaan biaya hidup dengan menggunakan purchasing power pariti.
C.     Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
Adapun faktor-faktor pertumbuhan ekonomi ahli-ahli ekonomi, ialah:
1.      Tanah dan kekayaan alam lainnya
Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, dan hasil laut yang dapat diperoleh, dan jumlah dan jenis barang tambang yang didapat. Apabila negara tersebut mempunyau kekanyaan alam yang didapat usahakan dengan menguntungkan, hambatan baru saja dijelaskan akan dapat diatasi, dan pertumbuhan ekonomi dipercepat. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan tersebut akan menarik pengusaha-pengusaha dari negara yang lebih maju untuk mengusahakan kekanyaan alam tersebut.[7]
2.      Jumlah dan mutu penduduk serta tenaga kerja
Penduduk yang bertambah dari waktu kewaktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar tenaga kerja, dan pertambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah produksi. Di samping itu, sebagai akibat pendidikan latihan dan pengalaman kerja, dan kemahiran penduduk akan semakin tinggi. Maka produktifitas akan bertambah, dan ini akan menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat dari pada penambahan tenaga kerja.[8]
3.      Barang-barang modal dan tingkat teknologi
Dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi barang-barang modal sangat besar perannya dalam kegiatan ekonomi. Tanpa adanya alat-alat untuk menangkap ikan danberburu, alat-alat bercocok tanam serta mengambil hasil hutan, masyarakat yang kurang maju akan mengaami kesusahan yang lebih banyak lagi dalam mencari makanan sehari-hari.[9] Adapun kemajuan teknologi dapat mempertinggi efisiansi produksi suatu barang. Kemajuan seperti itu akan menurunkan ongkos produksi dan meningkatnya produksi dan kemajuan teknologi menimbulkan barang temuan baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya. Disamping itu kemajuan teknologi dapat meningkatkan mutu barang yang diproduksikan.[10]
4.      Sistem sosial dan sikap masyarakat
Bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat serius dalam pembangunan seperti adat istiadat yang tradisional dpat menghambat cara-cara produksi yang modern  dan yang diroduksinya tinggi. Sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan yang besar kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap yang demikian antara lain adalah sikap menghemat yang bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak uang untuk investasi, sikap yang sangat mengagumi kerja keras, kegiatan untuk mengembangkan usaha, dan sikap selalu berusaha untuk menambah pendapatan dan keuntungan.[11]
5.      Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan
Di negara yang sangat maju perekonomiannya juga luas pasar sangat penting perannya dalam menentukan cepatnya pertumbuhan ekonomi. Dari hubungan sebab akibat baru dinyatakan ini wujud suatu pendapat bahwa luas pasar menimbulkan hambatan kepada negara-negara miskin untuk membangun. Untuk mengatasi hambatan tersebut perulah sesuatu negara miskin berserentak  melakukan pembangunan disegala bidang. Pandangan itu dikenal sebagai teori pembangunan seimbang.[12]
D.    Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi
Dalam bagian secara ringkas akan diterangkan pokok pandangan dari teori-teori pertumbuhan ekonomi. Yang diantaranya, ialah:
1.      Teori pertumbuhan ahli-ahli ekonomi klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat fektor yang digunakan. Yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi klasik tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi klasik terutama menumpahkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh pertambahan penduduk kepada tingkat produksi dan pendapatan.[13]
Pertumbuhan ekonomi klasik dapat dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marginal lebih tinggi dari pada pendapatan perkapita. Maka pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan perkapita. Akan tetapi apabila penduduk sudah semakin banyak, hukum hasil lebih semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marginal akan semakin berkurang.[14]
2.      Teori schumpeter
Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggalkan efisiensi dalam memproduksi sesuatu barang, memperluas pasar sesuatu barang-barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan dengan tujuan mempertinggi efisiensi.[15]
3.      Teori harrod domar
Teori ini bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau stead growth dalam angka panjang. Dengan menggunakan permisalan-permisalan barang modal telah mencapai kapasitas penuh, tabungan adalah proposional dengan pendapatan nasional, rasio modal produksi (capital output ratio) tetap, dan perekonomian terdiri dari dua sektor.[16]
4.      Teori pertumbuhan neo klasik
Teori pertumbuhan neo klasik melihat dari sudut pandang  yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan oleh Abramovist dan Solow seorang akademis yang pernah mengajar di MIT dan juga seorang pemenang hadiah Nobel, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan faktor-faktor produksi.[17]
E.     Masalah Pembangunan di Negar Berkembang
Ahli-ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat penting dan masalah pembangunan di negara tersebut, ialah:
1.      Pertanian tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, unfrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini produktivitasnya sangat rendah dan seterusnya mengakibatkan tingkat pendapata petani yang tidak banyak bedanya pada pendapatan pada tingkat subsisten.[18]
2.      Kekurangan modal dan tenaga ahli
Kekurangan modal adalah suatu ciri penting  dari setiap negara yang memulai pembangunan dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan ekonomi yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebabkan kesukaran kepadaa negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan. Perkembangan dan mmodernisasi suatu perekonomian memerlukan modal yang sangat banyak. Infrastruktur harus dibangun, sistem pendidikan harus dikembangkan, dan kegiatan pemerintah harus diperluas.[19]
Sedangkan pelaksanaan modernan tersebut harus ada yenag akerja yang diperlukan berbagai golongan tenaga kerja baru yang terdidik seperti insinyur, akutan, dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Disamping itu diperlukan tenaga-tenaga terampil, yang akan menjadi pengawas, dan pelaksanan berbagai kegiatan produksi.[20]
3.      Perkembangan penduduk pesat
Mengenai sifat penduduknya terdapat dua ciri-ciri penting yang menimbulkan efek yang buruk kepada usaha pembangunan, yaitu: dibeberapa negara jumlah penduduknya relatif besar dan tingkat perkembangan pemduduknya retatif sangan cepat. Ini berarti di negara-negara berkembang mendapat masalah yang sangat bear dalam membangun, yaitu: disatu pehak negara-negara tersebut memiliki sumber-sumber dan kemampuan yang terbatas dalam melakukan pembangunan ekonomi. Tetapi dilain pihak, mereka harus menciptakan kesempatan kerja dan berusahamenaikkan kemakmuran untuk sebagian besar penduduk dunia yang bertambah.[21]
4.      Masalah penciptakan kesempatan kerja dan pengangguran
Pertambahan penduduk dalam satu tahn tertentu akaan mengakibatkan pertambahan angkatan berkerja sekitar 50-80 persen dari penduduk yang bertambah 15 hingga 20 tahun kemudian. Dengan demikian makin bertamabahnya penduduk disuatu negara, semakin besar pula tenaga kerja yang baru yang akan memasuki angkatan pekerja. Perbandingan diantara masalah menyediakan kesempatan kerja di negara kita daan di Australia dapat menggambarkan tentang pengaruh pertambahan penduduk yang pesat tersebut kepad persoalan menyediakan kesempatan kerja dan masaalah pengangguran.[22]
F.      Kebijakan Mempercepat Pembangunan
Berbagai negara telah mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi agar taraf kemakmuran masyarakat dapat ditingkatkan dengan mewujudkan pertuhan ekonomi yang pesat diantaranya, ialah:
1.      Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi
Langkah yang lebih pentig adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapatt memperceepat transformasi kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern. Perkembangan kegiatan pertanian memerlukan input pertanian modern, seperti pupuk, pembasmi serangga dan alat pertanian yang modern yang dihasilkan oleh sektor industri. Seterusnya sektor ini dapat didorong untuk mengekspor produksinya ke negara lain. Dalam era globalisasi kegiatan mengekspor barang industri akan menjadi bertambah penting. [23]
2.      Mengembangkan infastruktur
Berbagai kegiatan ekonomi memerlikan infrastruktur untuk berkembang, yakni: jalan, jembatan, lapangan teerbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi, dan penyediaan air, listrik, dan jaringan tlepon perlu dikembangkan. Berbagai jenis infrastruktur ini sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan ofesiensi oprasinya. Perkembangan infrastruktur harus selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian mengembangkan infrastruktur harus terus menerus dilakuakn dan harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi yang akan dicapai dan yang ingin diwujudkan dimasaa depan.[24]
3.      Mengenbangkan institusi yang mendorong pembangunan
Sedangkan pembangunan memrlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Untuk mewujudkan hali ini sistem bank perlu dikembangkan. Sistem bank dan dab institusi keuangan lain dan pasar keuangan. Seperti pasar saham dan pasar bond,  dapat memberikan sumbangan penting kepadaa usaha meningkatkan tabungan.
Menarik investor asing selalu dilakukan  berbagai negara sebagai salah satu usaaha untuk mempercepat perkembangan investasi. Sumbanga penting dalam pembangunan, yaitu: penanaman modal asing menyediakan modalnya sendiri, akan memindahkan teknologai dan kepakaran lain ke negara yang didatanginya, meningkatkan penggunaan teknologi modern, dan kerap kali usaha mereka dapat meningkatkan ekspor.[25]  
4.      Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi
Telah diterangkan bahwa mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah yang mudah dan masalah hambatan yang dihadapi adalah bermacam-macam. Pembangunan ekonomi perlu dilakukan melalui perencanaan pembangunan berbagai kegiatan dapat dilaraskan dan arah ekonomi yang berjangka panjang dapat ditentukan. Dalam perencanaan dperlu dilakukan hal berikut: tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapi, tingkat tabungan dan investasi yang perli diwujudkan, peranan sektor suasta dan pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut, perkembangan kegiatan ekonomi diberbagai dan sektor dan wilayah yang perlu dilakukan, jumlah perbelanjaan dan sumber keuangan yang akan digunakan dalam mewujudkan tujuan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan. [26]









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun yang dapat saya simpulkan dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yakni: Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai economic development is growth plus change yang berarti pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
Dalam perencanaan dan merumuskan pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan hal berikut: tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapi, tingkat tabungan dan investasi yang perli diwujudkan, peranan sektor suasta dan pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut, perkembangan kegiatan ekonomi diberbagai dan sektor dan wilayah yang perlu dilakukan, jumlah perbelanjaan dan sumber keuangan yang akan digunakan dalam mewujudkan tujuan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.
Maslah dan hambatan pembangunan di negara berkembang adalah: pertanian tradisional, kekurangan modal dan beberapa ahli, perkembangan oenduduk pesat, masalah untuk menciptakan kesempatan kerja dan pengangguran.











DFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua,  (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), Hal.
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Hal.


[1] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Hal. 422
[2] Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua,  (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), Hal. 415
[3] Ibid., Hal. 415
[4] Ibid., Hal. 415-416
[5] Ibid., Hal. 417
[6] Ibid., Hal. 419
[7] Ibid., Hal. 425
[8] Ibid., Hal. 426
[9] Ibid., Hal. 427
[10] Ibid., Hal. 428
[11] Ibid.,
[12] Ibid., Hal. 429
[13] Ibid., Hal. 430
[14] Ibid., Hal. 431
[15] Ibid., Hal. 432
[16] Ibid., Hal. 433
[17] Ibid., Hal. 436
[18] Ibid., Hal. 438
[19] Ibid., Hal.439
[20] Ibid., Hal. 440
[21] Ibid., Hal. 440-441
[22] Ibid., Hal. 441
[23] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Hal. 442
[24] Ibid., Hal. 442
[25] Ibid., Hal. 443
[26] Ibid., Hal. 444-445

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH MAKALAH IKAN LELE

TUGAS MANDIRI KEWIRAUSAHAAN IKAN LELE Dosen Pengampu: Ambariyani, S.E, M.E.Sy Disusun oleh:     ABI WISNU BAIDIL...